Jumat, 30 Juli 2010

“MENCARI JALAN TERBAIK UNTUK KAMI, KITA DAN KALIAN”




Surat Keputusan Dirjen Dikti No 163/2007 tentang Penataan Nama dan Kode Program Studi yang berisi penggabungan/mergerisasi Program Studi (PS) Budidaya/Agronomi, Hortikultura, dan Arsitektur Lansekap ke dalam satu wadah bernama Agroekoteknologi berdampak terhadap keberadaan Program Studi atau Jurusan yang digabung menjadi satu wadah bernama agroekoteknologi tersebut.

Memang dengan adanya mergerisasi akan membuat cakupan ilmu pertanian yang akan dikuasai para lulusannya menjadi luas dan tidak terpaku pada satu bidang ilmu, tetapi jika dilihat dari sisi lain dengan adanya mergerisasi itu juga akan mengeneralisasi ilmu serta akan menghilangkan spesialisasi ilmu. Apakah hal ini akan mengkerdilkan keilmuan yang dimiliki lulusan pertanian karena ilmu-ilmu yang diajarkan akan sangat general atau sebaliknya akan memperluas keilmuan yang dimiliki lulusan pertanian?. Apakah Indonesia akan kehilangan ahli-ahli tanah, ahli-ahli agronomi dan ahli-ahli hama penyakit tanaman atau akan menambah para ahli-ahli dan pakar pertanian?. Apakah ini dapat menyebabkan kemunduran pertanian Indonesia atau sebaliknya akan memajukan pertanian Indonesia?. Prinsip untuk mengembangkan suatu ilmu bukan berdasarkan teori ekonomi yaitu atas dasar hukum permintaan dan penawaran, Apakah benar jika keberadaan suatu ilmu dikembangkan berdasarkan kepada peminatnya saja?.

Melihat kondisi kekinian sekarang kita harus sama-sama saling memikirkan, kita tidak boleh egois. Jika kita menolak Agroekoteknologi, mau dibawah kemana mahasiswa Agroekoteknologi yang sudah ada?, tetapi dengan telah terbentuknya FORMATANI (Forum Mahasiswa Agrotek/Agroekoteknologi Indonesia) yang pembuatan logo dan AD/ART telah selesai pada acara konsolidasi Mahasiswa Agrotek/Agroekoteknologi Indonesia pada tanggal 14-17 Juli 2010 lalu di Universitas Brawijaya, serta pembentukan GBHK/GBHO dan pemilihan Badan Eksekutif Pusat-nya akan dilakukan di Universitas Padjajaran pada awal 2011 mendatang, apakah yang akan terjadi dengan Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah, Himpunan Mahasiswa Agronomi dan Himpunan Mahasiswa Hama dan Penyakit Tanaman yang dalam skala nasionalnya ada FOKUSHIMITI (Forum Komunikasi Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia), FKK HIMAGRI (Forum Komunikasi dan Kerjasama Himpunan Mahasiswa Agronomi Indonesia), dan HMPTI ( Himpunan Mahasiswa Perlindungan Tanaman Indonesia) jika keran regenerasinya telah tertutup rapat.?.Kita harus duduk satu bangku untuk memikirkan agar keran regenarasi di Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah, Agronomi dan Hama Penyakit Tanaman tetap terbuka lebar, jika tidak ingin ketiga Himpunan tersebut hanya akan tinggal nama yang terlukis dalam sejarah, tentunya dengan JALAN TERBAIK yang tidak mengabaikan keberadaan Himpunan Mahasiswa Agroekoteknologi.

Sabtu, 10 Juli 2010

AKU ANAK "NEGERI SUNGAI"


Sebagai seseorang yang dilahirkan dan dibesarkan  di “Negeri Sungai” sudah selayaknya saya mengetahui apa itu Sungai?. Sungai itu Indah jika kita membuatnya indah, tetapi sungai itu kumuh jika kita membuatnya kumuh, jadi kelestarian dan keindahan sungai itu tergantung dari manusia yang merawatnya karena pada hakikatnya sungai itu diciptakan Allah SWT dalam keadaan yang indah dan bersih sebagaimana juga kita dilahirkan dalam keadaan bersih dari dosa. Sungai itu memang indah seperti indahnya masa kecil ku dimana sungai menjadi tempat kami anak-anak “Negeri Sungai” mencari “keindahan” masa kecil. Itu hanya gambaran betapa cintanya saya terhadap “Negeri Sungai” versi saya.

Apa itu Sungai??
Sungai merupakan tempat penampungan sampah dan limbah?, apakah benar?  Sesungguhnya sungai itu merupakan tempat penampungan air yang berasal presipitasi kalau di Indonesia, air tersebut mengalir menuju danau atau laut, jadi sungai itu merupakan jalur alami air menuju kawasan tersebut. Sungai itu pembawa musibah ? apakah benar? Tentu tidak sungai menjadi pembawa musibah karena manusia yang memancing musibah itu datang. Sungai meluap dan tidak dapat lagi manampung air yang dapat menyebabkan banjir itu dikarenakan ulah manusia yang merusak kelestarian sungai seperti membuang sampah pada sungai yang dapat menghambat aliran sungai menuju laut. Sungai meluap karena kurangnya daerah resapan air yang bisa disebabkan karena pengrusakan hutan di daerah hulu sungai serta bisa disebabkan juga pembangunan disekitar aliran sungai baik dikanan maupun kiri sehingga daerah resapan air berkurang dan penampungan air hasil presipitasi hanya bergantung pada sungai. Tentunya masih banyak lagi tingkah laku manusia yang dapat merusak kelestarian sungai. Sungai bisa mendatang rezeki jika kita mampu mengelolanya dengan baik.

Berdasarkan beberapa artikel rekan-rekan blogger yang saya baca, kutipan-kutipannya dibawah ini tentunya bisa menambah wawasan kita mengenai sungai.:

Dua proses penting dalam sungai adalah erosi dan pengendapan, yang dipengaruhi oleh jenis aliran air dalam sungai yaitu:
·         aliran laminer: jika air mengalir  dengan lambat, partikel akan bergerak ke dalam arah paralel terhadap saluran.
·         aliran turbulen: jika kecepatan aliran berbeda pada bagian atas, tengah, bawah, depan dan belakang dalam saluran, sebagai akibat adanya perubahan friksi, yang mengakibatkan perubahan gradien kecepatan. Kecepatan maksimum pada aliran turbulen umunya terjadi pada kedalaman 1/3 dari permukaan air terhadap kedalaman sungai.

Erosi terjadi pada dinding ataupun dasar sungai dibawah kondisi aliran yang bersifat turbulen. Pengendapan akan terjadi jika material yang dipindahkan jauh lebih besar untuk digerakkan oleh kecepatan dan kondisi aliran. Pada kondisi aliran turbulen erosi akan terjadi akibat terbawanya material dan pengendapan terjadi ketika hasil erosi tersebut menuju ke arah bawah tidak terpindahkan lagi oleh aliran.

Jenis sungai dapat dibedakan menurut jumlah air dan genetiknya, yaitu :
Sungai menurut jumlah air dibedakan :
·      sungai permanen - yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
·         sungai periodik - yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.
·         sungai intermittent atau sungai episodik - yaitu sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.
·         sungai ephemeral - yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.

Sungai menurut genetiknya dibedakan :
·         sungai konsekwen yaitu sungai yang arah alirannya searah dengan kemiringan lereng
·         sungai subsekwen yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekwen
·         sungai obsekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya berlawanan arah dengan sungai konsekwen
·         sungai insekwen yaitu sungai yang alirannya tidak teratur atau terikat oleh lereng daratan
·         sungai resekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya searah dengan sungai konsekwen.